BAB 5
STOIKIOMETRI
Membahas tentang hubungan
massa antar unsur dalam suatu senyawa (stoikiometri senyawa) dan antar zat
dalam suatu reaksi kimia (stoikiometri reaksi).
Tata Nama Senyawa Sederhana
1). Tata Nama Senyawa Molekul ( Kovalen ) Biner.
Senyawa biner adalah senyawa
yang hanya terdiri dari dua jenis unsur.
Contoh : air (H2O),
amonia (NH3)
a). Rumus Senyawa
Unsur yang terdapat lebih
dahulu dalam urutan berikut, ditulis di depan.
B-Si-C-Sb-As-P-N-H-Te-Se-S-I -Br-Cl-O-F
Contoh : ………(lengkapi sendiri)
b). Nama Senyawa
Nama senyawa biner dari dua
jenis unsur non logam adalah rangkaian nama kedua jenis unsur tersebut dengan
akhiran –ida (ditambahkan pada unsur yang kedua).
Contoh : ………(lengkapi sendiri)
Catatan :
Jika pasangan unsur yang
bersenyawa membentuk lebih dari sejenis senyawa, maka senyawa-senyawa yang
terbentuk dibedakan dengan menyebutkan angka indeks dalam bahasa Yunani.
1 = mono 2 = di 3 = tri 4 = tetra 5 = penta
6 = heksa 7 = hepta 8 = okta 9 = nona 10
= deka
Angka indeks satu tidak perlu
disebutkan, kecuali untuk nama senyawa karbon monoksida.
Contoh : ……….(lengkapi
sendiri)
c). Senyawa yang sudah umum dikenal, tidak perlu mengikuti aturan di
atas.
Contoh : ………(lengkapi sendiri)
2). Tata
Nama Senyawa Ion.
Kation = ion bermuatan positif (ion logam)
Anion = ion bermuatan negatif (ion non logam atau ion
poliatom)
Perhatikan tabel halaman 143-144 dari Buku Paket 1A!
a). Rumus Senyawa
Unsur logam ditulis di depan.
Contoh : ………(lengkapi sendiri)
Rumus senyawa ion ditentukan oleh perbandingan muatan kation dan anionnya.
Kation dan anion diberi indeks sedemikian rupa sehingga senyawa bersifat
netral (å muatan positif = å muatan negatif).
b). Nama Senyawa
Nama senyawa ion adalah
rangkaian nama kation (di depan) dan nama anionnya (di belakang); sedangkan
angka indeks tidak disebutkan.
Contoh : ………(lengkapi sendiri)
Catatan :
Ø
Jika unsur logam mempunyai lebih dari sejenis
bilangan oksidasi, maka senyawa-senyawanya dibedakan dengan menuliskan bilangan
oksidasinya (ditulis dalam tanda kurung dengan angka Romawi di belakang nama
unsur logam itu).
Contoh : ………(lengkapi sendiri)
Ø
Berdasarkan cara lama, senyawa dari unsur logam
yang mempunyai 2 jenis muatan dibedakan dengan memberi akhiran –o untuk muatan yang lebih rendah dan
akhiran – i untuk muatan yang lebih
tinggi.
Contoh : ………(lengkapi sendiri)
Cara ini kurang informatif karena tidak menyatakan bilangan oksidasi unsur
logam yang bersangkutan.
3). Tata
Nama Senyawa Terner.
Senyawa terner sederhana
meliputi : asam, basa dan garam.
Reaksi antara asam dengan basa
menghasilkan garam.
a). Tata Nama Asam.
Asam adalah senyawa hidrogen yang di dalam air mempunyai rasa masam.
Rumus asam terdiri atas atom H (di depan, dianggap sebagai ion H+) dan suatu anion yang disebut sisa asam.
Catatan : perlu diingat bahwa asam adalah senyawa molekul, bukan senyawa
ion.
Nama anion sisa asam = nama asam yang bersangkutan tanpa kata asam.
Contoh : H3PO4
Nama asam = asam fosfat
Rumus sisa asam = (fosfat)
b). Tata Nama Basa.
Basa adalah zat yang jika di
dalam air dapat menghasilkan ion
Pada umumnya, basa adalah
senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion
Nama basa = nama kationnya
yang diikuti kata hidroksida.
Contoh : ………(lengkapi sendiri)
c). Tata Nama Garam.
Garam adalah senyawa ion yang
terdiri dari kation basa dan anion sisa asam.
Rumus dan penamaannya =
senyawa ion.
Contoh : ………(lengkapi sendiri)
4). Tata
Nama Senyawa Organik.
Senyawa organik adalah
senyawa-senyawa C dengan sifat-sifat tertentu.
Senyawa organik mempunyai tata
nama khusus, mempunyai nama lazim atau nama dagang ( nama trivial ).
Contoh : halaman 147 Buku
Paket 1A.
0 Response to "STOIKIOMETRI"
Posting Komentar