Pengunjung

Ahmadiyah

Diposkan oleh Unknown On 10.38

Ahmadiah
10/01/2001

Aliran Ahmadiyah Qodiyan itu berkeyakinan bahwa Mirza Ghulam Ahmad dari
India adalah Nabi dan Rasul, kemudian barang siapa yang tidak mempercayainya
adalah kafir murtad. Untuk mengetahui tentang aliran yang satu ini, simaklah
kajian berikut!

Ahmadiyah Qodiyan memang mempunyai Nabi dan Rasul sendiri yaitu Mirza Ghulam
Ahmad dari India.
Ahmadiyah Qodiyan mempunyai kitab suci sendiri yaitu kitavb suci
"Tadzkirah."
Mereka menganggap Kitab suci "Tadzkirah" adalah kumpulan wahyu yang
diturunkan Tuhan kepada Mirza Ghulam Ahmad yang kesuciannya sama dengan
kitab suci Al-Qur'an, karena sama-sama wahyu dari tuhan, tebalnya lebih
tebal dari Al-Qur'an dan kitab suci Ahmadiyah tersebut ada di kantor LPPI.

Kalangan Ahmadiyah mempunyai tempat suci tersendiri untuk melakukan ibadah
haji yaitu Rabwah dan Qodiyan di India. Mereka mengatakan, "Alangkah
celakanya orang yang telah melarang dirinya bersenang-senang dalam haji
Akbar ke Qodiyan. Haji ke Makkah tanpa haji ke Qodiyan adalah haji yang
kering lagi kasar." Selama hidupnya, "nabi" Mirza tidak pernah pergi haji ke
Makkah.

Kalau dalam keyakinan umat Islam para nabi dan Rasul yang wajib dipercayai
hanya 25 orang, dalam ajaran Ahmadiyah ada 26 orang: yang ke-26 tersebut
adalah "nabi Mirza Ghulam Ahmad."

Dalam ajaran Islam, kitab samawi yang dipercayai ada 4 buah, yaitu : Zabur,
Taurar, Injildan Al-Qur'an. Tetapi bagi ajaran Ahmadiyah Qodiyan, kitab suci
yang wajib dipercayai harus 5 buah dan kitab suci yang ke-5 adalah kitab
suci "Tadszkirah" yang diturunkan kepada "nabi Mirza Ghulam Ahmad," ciptaan
konspirasi politik internasional.

Orang Ahmadiyah mempunyai perhitungan tanggal, bulan dan tahun sendiri ,
nama bulan Ahmadiyah adalah : 1. Suluh, 2. Tabligh, 3. Aman, 4. Syahadah, 5.
Hijrah, 6. Ihsan, 7. Wafa, 8. Zuhur, 9. Tabuk, 10. Ikha', 11. Nubuwah, 12.
Fatah. Adapun tahunnya adalah Hijri Syamsi yang biasa mereka singkat dengan
HS. Tahun Ahmadiyah saat ini adalah th 1373 HS (1994 atau 1414 H). Kewajiban
menggunakan tanggal, bulandan tahun Ahmadiyah tersendiri tersebut di atas
perintah khalifah Ahmadiyah yang kedua yaitu: Basyiruddin Mahmud Ahmad.

Berdasarkan firman "tuhan" yang diterima oleh "nabi" dan "rasul" Ahmadiyah
yang terdapat dalam kitab suci "Tadzkirah" yang artinya, "Dialah tuhan yang
mengutus rasulnya "Mirza Ghulam Ahmad" dengan membawa petunjuk dan agama
yang benar agar dia memenangkannya atas segala agama-agama semuanya." (kitab
suci Tadzkirah hal. 621). Isinya meniru-niru kitab suci Al-Qur'an.

Ahmadiyah mempunyai nabi dan rasul sendiri, kitab suci sendiri, tanggal,
bulan dan tahun sendiri, tempat untuk haji sendiri serta khalifah sendiri
yang sekarang khalifah yang ke-4 yang bermarkas di Inggris bernama: Thahir
Ahmad. Khalifah Ahmadiyah adalah khalifah fiktif yang dibentuk dengan tujuan
politik. Semua anggota Ahmadiyah diseluruh dunia wajib tunduk dan taat tanpa
reserve pada perintah dia. Orang diluar Ahmadiyah adalah kafir dan wanita
Ahmadiyah haram menikah dengan laki-laki di luar Ahmadiyah. Jika tidak mau
menerima Ahmadiyah tentu mengalami kehancuran.

Berdasarkan "ayat" kitab suci Ahmadiyah "Tadzkirah," bahwa tugas dan fungsi
Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul yang dijelaskan oleh kitab suci
umat Islam Al-Qur'an, dibatalkan dan diganti oleh "nabi" orang Ahmadiyah
Mirza Ghulam Ahmad.

Firman "tuhan" dalam kitab suci "Tadzikrah":
"Sesungguhnya kami telah menurunkan kitab suci "Tadzkirah" ini dekat dengan
Qodian-India. Dan dengan kebenaran kami menurunkannya dan dengan kebenaran
dia turun." (hal. 637)

Firman "tuhan" dalam kitab suci "Tadzikrah":
"Katakanlah wahai Mirza Ghulam Ahmad-"Jika kamu benar-benar mencintai Allah,
maka ikutilah aku." (hal. 630)

Firman "tuhan" dalam kitab suci "Tadzikrah":
"Dan kami rtidak mengutus engkau wahai Mirza Ghulam Ahmad kecuali untuk
menjadi rahmat bagi seluruh alam." (hal. 634)

Firman "tuhan" dalam kitab suci "Tadzikrah":
"Katakan wahai Mirza Ghulam Ahmad "- Sesungguhnya aku ini manusia biasa
seperti kamu, hanya diberi wahyu kepadaku." (hal. 633)

Firman "tuhan" dalam kitab suci "Tadzikrah":
"Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu "wahai Mirza Ghulam Ahmad"-
kebaikan yang banyak." (hal. 652)

Firman "tuhan" dalam kitab suci "Tadzikrah":
"Sesungguhnya kami telah menjadikan engkau -wahai Mirza Ghulam Ahmad -imam
bagi seluruh umat manusia." (hal.630)

Firman "tuhan" dalam kitab suci "Tadzikrah":
"Oh, Pemimpin sempurna, engkau wahai Mirza Ghulam Ahmad- seorang dari
rasul-rasul, yang menempuh jalan betul, diutus oleh yang maha kuasa, yang
rahim."(hal. 658-659)

Firman "tuhan" dalam kitab suci "Tadzikrah":
"Sesungguhnya kami telah menurunkannya pada malam lailatur qodar."(hal.519)

Firman "tuhan" dalam kitab suci "Tadzikrah":
"Dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar tetapi Allahlah yang
melempar. (Tuhan yang maha pemurah, yang telah mengajarkan
Al-Qur'an."(hal.620)

Dan masih banyak lagi ayat-ayat kitab suci Al-Qur'an yang dibajaknya.
Ayat-ayat kitab suci Ahmadiyah "Tadzirah" yang dikutip diatas adalah
penodaan dan bajakan-bajakan dari kitab suci umat Islam, Al-Qur'an. Dan
Mirza Ghulam Ahmad mengaku pada umatnya orang Ahmadiyah, bahwa ayat-ayat
tersebut adalah wahyu yang dia terima dari "tuhannya" di India.


Penodaan Agama dan Hukumnya

Pada kitab Undang-Undang Hukum Pidana diadakan pasal baru yang berbunyi sbb:
PASAL 56 a:
Surat edaran Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji Nomor D/BA.01/3099 /84
tanggal 20 September 1984, a.l. :
- Malaysia telah melarang ajaran Ahmadiyah di seluruh Malaysia sejak 18 Juni
1975.
- Brunai Darus Salam juga telah melarang ajaran Ahmadiyah di seluruh Brunai
Darus Salam.
- Rabithah 'Alam Islamy yang berkedudukan di Makkah (organisasi keagamaan
Islam Internasional) telah mengeluarkan fatwa bahwa Ahmadiyah adalah kafir
dan keluar dari Islam.
- Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah mengeluarkan keputusan bahwa
Ahmadiyah adalah kafir dan tidak boleh pergi haji ke Makkah.
- Pemerintah Pakistan telah mengeluarkan keputusan bahwa Ahmadiyah golongan
minoritas non muslim.


Kesimpulan

Ahmadiyah sebagai perkumpulan atau Jema'at didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad
di Qodiyan, India (sekarang Pakistan) tahun 1889, yang karena perbedaan
pandangan tentang penerus kepemimpinan dalam Ahmadiyah dan ketokohan
pendirinya berkembang dua aliran, yaitu Anjuman Ahmadiyah (Ahmadiyah
Qodiyan) dan Anjuman Ishaat Islam Lahore (Ahmadiyah Lahore). Kedua aliran
tersebut mengakui kepemimpinan dan mengakui ajaran serta faham yang
bersumber pada ajaran Mirza Ghulam Ahmad.

Jema'at Ahmadiyah masuk dan berkembang di Indonesia sejak tahun 1920-an
dengan menamakan diri Anjuman Ahmadiyah Qodiyan Departemen Indonesia dan
kemudian dinamakan Jema'at Ahmadiyah Indonesia (JAI) yang dikenal dengan
Ahmadiyah Qodiyan, dan gerakan Ahmadiyah Lahore (GIA) yang dikenal dengan
Ahmadiyah Lahore.

Mirza Ghulam Ahmad mengaku telah menerima wahyu, dan dengan wahyu itu dia
diangkat sebagai nabi, rasul, al masih mau'ud dan imam mahdi. Ajaran dan
faham yang dikembangkan oleh pengikut jemaat Ahmadiyah Indonesia khususnya
terdapat penyimpangan dari ajaran Islam berdasarkan Al-Qur'an dan Al-Hadits
yang menjadi keyakinan umat Islam umumnya, antara lain tentang kenabian dan
kerasulan Mirza Ghulam Ahmad sesudah Rasulullah saw. (BALITBANG DEPAG RI,
Jakarta, 1995 hal. 19, 20, 21)

Penutup

Sebagai penutup kajian ini, kami kutip sebuah ayat Al-Qur'an yang mengancam
orang yang mengaku menerima wahyu serta menulis kitab dengan tangannya
sendiri, kemudian dikatakannya dari Allah SWT dengan dusta yang amat keji
seperti yang dilakukan oleh "nabi" Mirza di atas.

Allah SWT berfirman, "Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis
Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri lalu dikatakannya: "Ini dari
Allah,"(dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan
perbuatan itu. Maka kecelakaanlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis
oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka akibat dari
apa yang mereka kerjakan." (Q. S. Al-Baqarah: 79)

Laporan: LPPI (Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam)

Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

Sumber : http://www.alislam.or.id/aliranislam/arsip/00000016.html

0 Response to "Ahmadiyah"

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Hostgator Coupon Code