Pengunjung

MIKRO EKONOMI DAN MAKRO EKONOMI

Diposkan oleh Unknown On 11.51

MIKROEKONOMI DAN MAKROEKONOMI

          Dalam pendahuluan dari bab ini telah dinyatakan bahwa ilmu ekonomi adalah, sangat luas liputannya.  Oleh sebab itu ia dibagi-bagi kepada beberapa bidang pengkhususan.  Beberapa contoh dari bidang pengkhususan itu ialah ekonomi moneter, ekonomi regional, ekonomi perkotaan dan ekonomi pembangunan.  Seabelum mempelajari dan mendalami berbagai bidang pengkhususan tersebut seseorang ahli ekonomi perlu terlebih dahulu mengenal dua teori pokok dalam analisis ekonomi, yaitu teori mikroekonomi dan makroekonomi.


TEORI MIKROEKONOMI

Anda tentu telah memahami artinya ”mikro” yaitu kecil. Dengan demikian teori mikroekonomi atau ekonomi mikro boleh diratikan sebagai “ilmu ekonomi kecil“. Menerangkan arti teori mikroekonomi dengan menterjemahkan masing-masing perkataan dalam istilah tersebut tidak akan memberikan penerangan yang tepat mengenai arti dari konsep teori mikroekonomi. Arti yang sebenarnya hanya akan dapat dilihat dari corak dan ruang lingkup analisis yang terdapat dalam teori tersebut.  Berdasarkan pada pola dan ruang lingkup analisisnya, teori mikroekonomi dapat didefinisikan sebagai:  satu bidang studi dalam ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian.

Isu pokok yang dianalisis dalam teori mokroekonomi adalah: bagaimanakah caranya menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia secra efisien agar kemakmuran masyarakat dapat dimaksimumkan?  Analisis seperti ini dibuat berdasarkan kapada pemikiran bahwa (i) kebutuhan dan keinginan manusia tidak terbatas, sedsngkan (ii) kemampuan faktor-faktor produksi menghasilakan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat adalah terbatas. Berdasarkan kepada kedua pemikiran ini, teori mikroekonomi bertitik tolak kepada pemisalan bahwa faktor –faktor produksi  yang tersedia sepenuhnya digunakan.  Keadaan ini mendorong masyarakat untuk memikirkan cara yang paling efisien dalam menggunakan factor-faktor produksi yang tersedia.
Dalam teori mikroekonomi masalah di atas dibagi dan dibedakan menjadi tiga persoalan yang dinyatakan di bahwa ini:

1.   Apakah jenis-jenis barang dan jasa yang perlu diproduksikan?
2.   Bagimanakah barang dan jasa yang diperlukan masyarakat akan 
      dihasilakn?
3.   Untuk siapakah barang dan jasa perlu dihasilkan?


Interaksi di Pasar Barang

Aspek yang pertama yang diterangkan oleh teori mikroekonomi adalah mengenai kegiatan suatu pasar barang, misalnya pasar kopi atau pasar karet.  Dilihat dari pandangan mikroekonomi, suatu perekonomian itu merupakan gabungan dari berbagai jenis pasar, termasuk pasar barang.  Maka untuk mengenal corak kegiatan sutu perekonomian, kita antara lain perlu memperhatikan corak operasi suatu pasar barang.  Dalam teori ekonomi, pasar adalah suatu institusi, yang pada umumnya tidak wujud secara fisik, yang mempertemukan penjual dan pembeli suatu barang.  Melalui interaksi antar penjual dan pembeli yang berlaku dalam pasar akan dapat ditentukan tingkat harga suatu barang dan jumlah barang yang diperjualbelikan.  Telah dinyatakan bahwa suatu perekonomian terdiri dari berbgai jenis pasar barang dan jasa dan sebagai contohnya bahwa pasaran kopi dan karet yang dinyatakan di atas.  Beberapa contoh lainnya adalah pasaran berbagai jenis makanan dan minuman, pasaran kain, pasaran mobil dan pasaran barang-barang industri.  Teori mikroekonomi tidak menerangkan operasi keseluruhan pasar tersebut secara serentak.Untuk menunjukan bagaimana suatu pasar berfungsi dan beroperasi, teori mikroekonomi terutama menerangkan tentang interaksi antara penjual dan pembeli di suatu pasar barang, misalnya  di pasaran kopi atau karet.




Tingkah Laku Penjual Dan Pembeli

Aspek berikut yang dianalisis teori mikroekonomi adalah tentang tingkah laku pembeli dan penjual di pasar. Dalam analisis ini, teori mikroekonomi bertitik tolak dari dua pemisalan. Pemisalan yang pertama adalah: para pembeli dan penjual menjalankan kegiatan ekonomi secara rasional. Pemisalan kedua adalah: para pembeli berusaha memaksimumkan kepuasan yang mungkin dinikmatinya, sedangkan para penjual berusaha memaksimumkan keuntungan yang akan diperolehnya. Berdasarkan pemisalan-pemisalan tersebut maka teori mikroekonomi menunjukkan (I) bagaimana seorang pembeli menggunakan sejumlah pendapatan (atau uang) untuk membeli berbagi jenis barang yang dibutuhkannya, dan (II) bagaimana seseorang penjual/produsen menentukan tingkat produksi yang akan dilakukannya.

Interaksi di Pasaran Faktor

Aspek penting lain yng dianalisis mikroekonomi adalah interaksi penjual dan pembeli dipasaran faktor-faktor produksi. Individu-individu dalam perekonomian pemilik faktor-faktor produksi. Mereka menawarkn faktor-faktor produksi tersebut untuk memperoleh pendapatan. Pendapatan tersebut seterusnya akan digunakan untuk membeli barang dan jasa yang mereka butuhkan. Sebaliknya, penjual-penjual membutuhkn faktor-faktor produksi untuk memproduksi barang dan jasa. Oleh sebab itu mereka akan menjadi pembeli faktor-faktor produksi. Interaksi antara pembeli dan penjual faktor-faktor produksi diberbagai pasaran faktor produksi akan menentukan harga faktor produksi dan banyaknya jumlah faktor produksi yang akan digunakan. Analisis ini merupakan salah satu aspek penting dari analisis-analisis dalam teori mikroekonomi.


TEORI MAKROEKONOMI

Makro berarti besar. Dari arti kata “makro” tersebut sudah dapat diduga bahwa teori makroekonomi membuat analisis mengenai kegiatan dalam suatu perekonomian dari sudut pandangan yaag berbeda dengan terori mikroekonomi. Analisis makroekonomi merupakan anlisis terhadap keseluruhan kegiatan perekonomian. Analisisnya bersifat umum dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam perekonomian. Dalam menganalisis kegiatan pembeli (dalam makroekonomi mereka dinamakan sebagai konsumen), yang dianalisis bukanlah mengeni tingkah laku seorang pembeli tetapi keseluruhan pembeli yang ada dalm perekonomian. Begitu pula, dalam menganalisis tingkah laku produsen, yang diamati bukanlah kegiatan seorang produsen tetapi kegiatan keseluruhan produsen dalam perekonomian.




Asal Usul Teori Makroekonomi

Pada akhir tahun 1920an dan permulaan tahun 1930an terjadi kemunduran kegiatan perekonomian yang sangat serius di berbagai negara di dunia dan terutama di negara-negara industri seperti Amerika Serikat dan Inggeris. Peristiwa itu dimulai dari kemelesetan ekonomi di Amerika Serikat. Sebagai akibat dari peristiwa ini maka pengangguran yang sangat tinggi berlaku dan industri-industri beroperasi jauh dibawah kapasitasnya yang normal. Sumber dari kemunduran ekonomi ini adalah kekurangan permintaan dalam masyarakat. Peristiwa kemunduran ekonomi itu telah mendorong seorang ahli ekonomi Inggris, yaitu John Maynard Keynes, untuk mengevaluasi pandangan-pandangan ahli ekonomi Klasik (ahli-ahli ekonomi yng hidup di antara zamannya Adam Smith dan zamannya Keynes). Berdasarkan evaluasinya ini seterusnya Keynes pada tahun 1936 menerbitkan suatu buku yang berjudul: “The General Theory of Employment, Interest and Money”. Buku ini merupakan landasan dari teori makroekonomi yng terdapat pada masa ini. Buku ini antara lain mengkritik pandangan ahli ekonomi klasik yang berkeyakinan bahwa perekonomian cenderung untuk mencapai tingkat kesempatan kerja penuh (yaitu tenag kerja yang tersedia sepenuhnya digunakan). Seperti telah dinyatakan, pandangan klasik ini merupakan landasan pemikiran dari analisis-analisis dalam teori mikroekonomi.

Menurut Keynes, kesempatan kerja penuh tidak selalu dapat dicapai dalam perekonomian. Kebanyakan perekonomin akan selalu mnghadapi masalah pengangguran dan keadaan tersebut wujud sebagai akibat kekurangan permintaan efektif. Dalam masyarakat akan selalu terjdi keadaan dimana keinginan masyarakat untuk berbelanja (pangeluaran yang akan dilakukan dalam seluruh perekonomian) adalah lebih rendah dari kemampuan perekonomian untuk memproduksikan barang dan jasa. Akibtanya,  perusahn-perusahan (i) tidak akan menggunakan alat-alat produksi yang dimilikinya pada kapasitasnya yang maksimum dan (ii) tidak semua tenaga kerja dalam perekonomian akan digunakan dalam kegiatan memproduksi sehingga terjadi pengangguran. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah perlu menjalankan kebijakan-kebijakan untuk meningkatakan kegiatan ekonomi ke arah kesempatan kerja penuh.


Penentuan Kegiatan Perekonomian

Aspek pertama yang dibahas dalam teori makroekonomi adalah mengenai penentuaan tingkat kegiatan perekonomian negara. Anlisis ini menerangkan tentang sampai dimana suatu perekonomian akan menghasilkan barang dan jasa. Berdasarkan kepada pandangan Keynes, analisis makroekonomi menunjukkan bahwa tingkat kegiatan perekonomian ditentukan oleh pengeluran agraget dalam perekonomian. Analisis yang mendalam akan dilakukan mengenai pengeluaran agregat dalam perekonomian dengan menganalisis komponen-komponen utama pengeluaran agregat tersebut. Analisis dalam makroekonomi merincikan pengeluaran agraget kepada 4 komponen: pengeluaran rumah tangga (biasanya disebut sebagai konsumsi rumah tangga), pengeluaran pemerintah, pengeluaran perusahan-perusahan (biasanya disebut sebagai investasi) dan ekspor dan impor. Teori makroekonomi meliputi juga anlisis dalam berbagai aspek berikut:
masalah ekonomi yang dihadapi, terutama pengangguran dan inflasi, dan bentuk kebijakan pemerintah untuk mengatasinya.
Peranan ung dalam penentu kegiatan ekonomi


Masalah Pengangguran dan Inflasi

Teori makroekonomi dilengkapi pula dengan analisis yang lebih mendalam mengenai berbagai bentuk masalah yang akan timbul apabila pengeluaran agregat tidak mencapai tingkatnya yang ideal. Setiap masyarakat mengharapkan agar pengeluaran agregat akan mencapai tingkat yang diperlukan untuk mewujudkan kesempatan kerja penuh inflasi. Tujuan ini sukar untuk dicapai.
Pada umumnya pengeluaran agregat yang sebenarnya adalah lebih rendah daripada yang diperlukan untuk mencapai kesempatan kerja penuh. Keadaan seperti ini akan menimbulkan pengangguran. Adakalanya pemerintah agregat melebihi kemampuan perekonomian untuk memproduksikan barang adan jasa. Keadaan ini menyebabkan kenaikan harga-harga atau inflasi. Kedua masalah tersebut (pengangguran dan inflasi) menimbulkan beberapa efek yang tidak baik kepada masyarakat dan kepada kegiatan perekonomian dalam jangka panjang. Maka kedua masalah tersebut harus dihindari atau keseriusan masalahnya dikurangi.



Peranan Kebijakan Pemerintah

Perekonomian tidak dapat secara otomatis mengatasi pengangguran dan inflasi. Tindakan pemerintah sanagat diperlukan untuk mangatasi masalah tersebut.
Penjelasan tentang langkah-langkah pemerintah untuk mengatasi masalah pengangguran dan inflasi dibedakan kepada dua bentuk kebijakan: kebijakan fisikal dan kebijakan moneter. Kebijakan fisikal adalah upaya pemerintah mengubah struktur dan jumlah pajak dan pengeluarannya dengan maksud untuk mempengaruhi tingkat kegiatan perekonomian. Sedangkan kebijakan moneter adalah langkah-langkah pemerintah dalam mempengaruhi  jumlah uang dalam perekonomian atau mengubah suku bunga dengan tujuan untuk mengatasi masalah perekonomian yang dihadapi.

0 Response to "MIKRO EKONOMI DAN MAKRO EKONOMI"

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Hostgator Coupon Code