MIKROEKONOMI DAN
MAKROEKONOMI
Dalam
pendahuluan dari bab ini telah dinyatakan bahwa ilmu ekonomi adalah, sangat
luas liputannya. Oleh sebab itu ia
dibagi-bagi kepada beberapa bidang pengkhususan. Beberapa contoh dari bidang pengkhususan itu
ialah ekonomi moneter, ekonomi regional, ekonomi perkotaan dan ekonomi
pembangunan. Seabelum mempelajari dan
mendalami berbagai bidang pengkhususan tersebut seseorang ahli ekonomi perlu
terlebih dahulu mengenal dua teori pokok dalam analisis ekonomi, yaitu teori mikroekonomi
dan makroekonomi.
TEORI MIKROEKONOMI
Anda tentu telah memahami artinya ”mikro”
yaitu kecil. Dengan demikian teori mikroekonomi atau ekonomi mikro boleh diratikan sebagai “ilmu ekonomi kecil“. Menerangkan arti teori mikroekonomi dengan
menterjemahkan masing-masing perkataan dalam istilah tersebut tidak akan
memberikan penerangan yang tepat mengenai arti dari konsep teori mikroekonomi.
Arti yang sebenarnya hanya akan dapat dilihat dari corak dan ruang lingkup
analisis yang terdapat dalam teori tersebut.
Berdasarkan pada pola dan ruang lingkup analisisnya, teori mikroekonomi
dapat didefinisikan sebagai: satu bidang studi dalam ilmu ekonomi yang
menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan
perekonomian.
Isu pokok yang dianalisis dalam teori mokroekonomi adalah: bagaimanakah caranya menggunakan
faktor-faktor produksi yang tersedia secra efisien agar kemakmuran masyarakat dapat dimaksimumkan? Analisis seperti ini dibuat berdasarkan
kapada pemikiran bahwa (i) kebutuhan dan keinginan manusia tidak terbatas,
sedsngkan (ii) kemampuan faktor-faktor produksi menghasilakan barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat adalah terbatas. Berdasarkan
kepada kedua pemikiran ini, teori mikroekonomi bertitik tolak kepada pemisalan
bahwa faktor –faktor produksi yang
tersedia sepenuhnya digunakan. Keadaan ini mendorong masyarakat untuk
memikirkan cara yang paling efisien
dalam menggunakan factor-faktor produksi yang tersedia.
Dalam teori mikroekonomi masalah di atas dibagi dan dibedakan menjadi tiga
persoalan yang dinyatakan di bahwa ini:
1. Apakah jenis-jenis barang dan jasa yang perlu diproduksikan?
2. Bagimanakah barang dan jasa yang diperlukan masyarakat akan
dihasilakn?
3. Untuk siapakah barang dan jasa perlu dihasilkan?
Interaksi di Pasar Barang
Aspek yang pertama yang diterangkan oleh teori mikroekonomi adalah
mengenai kegiatan suatu pasar barang,
misalnya pasar kopi atau pasar karet.
Dilihat dari pandangan mikroekonomi, suatu perekonomian itu merupakan gabungan dari berbagai jenis pasar, termasuk
pasar barang. Maka untuk mengenal
corak kegiatan sutu perekonomian, kita antara lain perlu memperhatikan corak
operasi suatu pasar barang. Dalam teori
ekonomi, pasar adalah suatu institusi,
yang pada umumnya tidak wujud secara fisik, yang mempertemukan penjual dan
pembeli suatu barang. Melalui interaksi
antar penjual dan pembeli yang berlaku dalam pasar akan dapat ditentukan
tingkat harga suatu barang dan jumlah barang yang diperjualbelikan. Telah dinyatakan bahwa suatu perekonomian
terdiri dari berbgai jenis pasar barang dan jasa dan sebagai contohnya bahwa
pasaran kopi dan karet yang dinyatakan di atas.
Beberapa contoh lainnya adalah pasaran berbagai jenis makanan dan
minuman, pasaran kain, pasaran mobil dan pasaran barang-barang industri. Teori mikroekonomi tidak menerangkan operasi
keseluruhan pasar tersebut secara serentak.Untuk menunjukan bagaimana suatu
pasar berfungsi dan beroperasi, teori mikroekonomi terutama menerangkan tentang
interaksi antara penjual dan pembeli di suatu pasar barang, misalnya di pasaran kopi atau karet.
Tingkah Laku Penjual Dan
Pembeli
Aspek berikut yang dianalisis teori mikroekonomi adalah tentang tingkah
laku pembeli dan penjual di pasar. Dalam analisis ini, teori mikroekonomi
bertitik tolak dari dua pemisalan. Pemisalan yang pertama adalah: para pembeli
dan penjual menjalankan kegiatan ekonomi
secara rasional. Pemisalan kedua adalah: para pembeli berusaha memaksimumkan kepuasan yang mungkin
dinikmatinya, sedangkan para penjual berusaha memaksimumkan keuntungan yang akan diperolehnya. Berdasarkan
pemisalan-pemisalan tersebut maka teori mikroekonomi menunjukkan (I) bagaimana
seorang pembeli menggunakan sejumlah pendapatan (atau uang) untuk membeli
berbagi jenis barang yang dibutuhkannya, dan (II) bagaimana seseorang
penjual/produsen menentukan tingkat produksi yang akan dilakukannya.
Interaksi di Pasaran
Faktor
Aspek penting lain yng dianalisis mikroekonomi adalah interaksi penjual dan pembeli dipasaran faktor-faktor produksi.
Individu-individu dalam perekonomian pemilik faktor-faktor produksi. Mereka
menawarkn faktor-faktor produksi tersebut untuk memperoleh pendapatan.
Pendapatan tersebut seterusnya akan digunakan untuk membeli barang dan jasa
yang mereka butuhkan. Sebaliknya, penjual-penjual membutuhkn faktor-faktor
produksi untuk memproduksi barang dan jasa. Oleh sebab itu mereka akan menjadi
pembeli faktor-faktor produksi. Interaksi antara pembeli dan penjual
faktor-faktor produksi diberbagai pasaran faktor produksi akan menentukan harga faktor produksi dan banyaknya
jumlah faktor produksi yang akan
digunakan. Analisis ini merupakan salah satu aspek penting dari
analisis-analisis dalam teori mikroekonomi.
TEORI MAKROEKONOMI
Makro berarti besar. Dari arti kata “makro” tersebut sudah dapat diduga
bahwa teori makroekonomi membuat analisis mengenai kegiatan dalam suatu
perekonomian dari sudut pandangan yaag berbeda dengan terori mikroekonomi.
Analisis makroekonomi merupakan anlisis terhadap keseluruhan kegiatan perekonomian. Analisisnya bersifat umum dan
tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam
perekonomian. Dalam menganalisis kegiatan pembeli (dalam makroekonomi mereka
dinamakan sebagai konsumen), yang dianalisis bukanlah mengeni tingkah laku
seorang pembeli tetapi keseluruhan pembeli yang ada dalm perekonomian. Begitu
pula, dalam menganalisis tingkah laku produsen, yang diamati bukanlah kegiatan
seorang produsen tetapi kegiatan keseluruhan produsen dalam perekonomian.
Asal Usul Teori
Makroekonomi
Pada akhir tahun 1920an dan permulaan tahun 1930an terjadi kemunduran
kegiatan perekonomian yang sangat serius di berbagai negara di dunia dan
terutama di negara-negara industri seperti Amerika Serikat dan Inggeris.
Peristiwa itu dimulai dari kemelesetan
ekonomi di Amerika Serikat. Sebagai akibat dari peristiwa ini maka
pengangguran yang sangat tinggi berlaku dan industri-industri beroperasi jauh
dibawah kapasitasnya yang normal. Sumber dari kemunduran ekonomi ini adalah kekurangan permintaan dalam masyarakat.
Peristiwa kemunduran ekonomi itu telah mendorong seorang ahli ekonomi Inggris,
yaitu John Maynard Keynes, untuk
mengevaluasi pandangan-pandangan ahli
ekonomi Klasik (ahli-ahli ekonomi yng hidup di antara zamannya Adam Smith
dan zamannya Keynes). Berdasarkan evaluasinya ini seterusnya Keynes pada tahun
1936 menerbitkan suatu buku yang berjudul: “The
General Theory of Employment, Interest and Money”. Buku ini merupakan
landasan dari teori makroekonomi yng terdapat pada masa ini. Buku ini antara
lain mengkritik pandangan ahli ekonomi klasik yang berkeyakinan bahwa
perekonomian cenderung untuk mencapai tingkat kesempatan kerja penuh (yaitu
tenag kerja yang tersedia sepenuhnya digunakan). Seperti telah dinyatakan,
pandangan klasik ini merupakan landasan pemikiran dari analisis-analisis dalam
teori mikroekonomi.
Menurut Keynes, kesempatan kerja penuh tidak selalu dapat dicapai dalam
perekonomian. Kebanyakan perekonomin akan selalu mnghadapi masalah pengangguran
dan keadaan tersebut wujud sebagai akibat kekurangan permintaan efektif. Dalam
masyarakat akan selalu terjdi keadaan dimana keinginan masyarakat untuk
berbelanja (pangeluaran yang akan dilakukan dalam seluruh perekonomian) adalah
lebih rendah dari kemampuan perekonomian untuk memproduksikan barang dan jasa.
Akibtanya, perusahn-perusahan (i) tidak
akan menggunakan alat-alat produksi yang dimilikinya pada kapasitasnya yang maksimum dan (ii) tidak semua tenaga kerja dalam
perekonomian akan digunakan dalam kegiatan memproduksi sehingga terjadi pengangguran. Untuk mengatasi
masalah ini pemerintah perlu menjalankan kebijakan-kebijakan untuk
meningkatakan kegiatan ekonomi ke arah kesempatan kerja penuh.
Penentuan Kegiatan
Perekonomian
Aspek pertama yang dibahas dalam teori makroekonomi adalah mengenai
penentuaan tingkat kegiatan perekonomian
negara. Anlisis ini menerangkan tentang sampai dimana suatu perekonomian
akan menghasilkan barang dan jasa. Berdasarkan kepada pandangan Keynes,
analisis makroekonomi menunjukkan bahwa tingkat kegiatan perekonomian
ditentukan oleh pengeluran agraget
dalam perekonomian. Analisis yang mendalam akan dilakukan mengenai pengeluaran
agregat dalam perekonomian dengan menganalisis komponen-komponen utama
pengeluaran agregat tersebut. Analisis dalam makroekonomi merincikan
pengeluaran agraget kepada 4 komponen: pengeluaran
rumah tangga (biasanya disebut sebagai konsumsi rumah tangga), pengeluaran pemerintah, pengeluaran
perusahan-perusahan (biasanya disebut sebagai investasi) dan ekspor dan impor. Teori makroekonomi
meliputi juga anlisis dalam berbagai aspek berikut:
masalah ekonomi yang dihadapi, terutama pengangguran dan inflasi, dan
bentuk kebijakan pemerintah untuk mengatasinya.
Peranan ung dalam penentu kegiatan ekonomi
Masalah Pengangguran dan
Inflasi
Teori makroekonomi dilengkapi pula dengan analisis yang lebih mendalam
mengenai berbagai bentuk masalah yang akan timbul apabila pengeluaran agregat
tidak mencapai tingkatnya yang ideal. Setiap masyarakat mengharapkan agar
pengeluaran agregat akan mencapai tingkat yang diperlukan untuk mewujudkan
kesempatan kerja penuh inflasi. Tujuan ini sukar untuk dicapai.
Pada umumnya pengeluaran agregat yang sebenarnya adalah lebih rendah
daripada yang diperlukan untuk mencapai kesempatan kerja penuh. Keadaan seperti
ini akan menimbulkan pengangguran.
Adakalanya pemerintah agregat melebihi kemampuan perekonomian untuk
memproduksikan barang adan jasa. Keadaan ini menyebabkan kenaikan harga-harga atau inflasi. Kedua masalah tersebut (pengangguran dan inflasi)
menimbulkan beberapa efek yang tidak baik kepada masyarakat dan kepada kegiatan
perekonomian dalam jangka panjang. Maka kedua masalah tersebut harus dihindari
atau keseriusan masalahnya dikurangi.
Peranan Kebijakan Pemerintah
Perekonomian tidak dapat secara otomatis mengatasi pengangguran dan
inflasi. Tindakan pemerintah sanagat diperlukan untuk mangatasi masalah
tersebut.
Penjelasan tentang langkah-langkah pemerintah untuk mengatasi masalah
pengangguran dan inflasi dibedakan kepada dua bentuk kebijakan: kebijakan fisikal dan kebijakan moneter. Kebijakan fisikal adalah upaya pemerintah mengubah struktur dan
jumlah pajak dan pengeluarannya dengan maksud untuk mempengaruhi tingkat
kegiatan perekonomian. Sedangkan kebijakan
moneter adalah langkah-langkah pemerintah dalam mempengaruhi jumlah uang dalam perekonomian atau mengubah
suku bunga dengan tujuan untuk mengatasi masalah perekonomian yang dihadapi.
0 Response to "MIKRO EKONOMI DAN MAKRO EKONOMI"
Posting Komentar