SIFAT – SIFAT TEORI EKONOMI
Seperti sudah anda maklumi, buku ini adalah mngnai suatu teori dalam ilmu
ekonomi yaitu teori mikroekonomi. Oleh
karena itu adalah penting, sebelum membahas berbagai teori di bab-bab kemudian,
untuk mengetahui sifat-sifat umum dari
teori-teori didalam ilmu ekonomi. Setiap
teori mempunyai 4 unsur penting berikut:
·
Definisi-definisi
yang menjelaskan dengan sebaik-bainya variabel-variabel yang sifat-sifat hubungannya
akan diterankan dalam teori tersebut.
·
Sejumlah asumsi-asumsi
atau pemisalan-pemisalan mengenai keadaan yang harus wujud supaya
teori itu berlaku dengan baik.
·
Satu atau
beberapa hipotesis mengenai sifat-sifat hubungan di antara berbagai
variabel yang dibicarakan.
·
Satu atau
beberapa ramalan mengenai keadaan-keadaan yang akan berlaku.
VARIABEL-VARIABEL
Pada hakikatnya teoi menunjukkan tentang bagaimana berbagai hal berkaitan
satu sama lain. Teori mengemukakan
pandangan tentang bagaimana perubahan suatu faktor mempengaruhi faktor lainnya. Hal-hal yang berkaitan satu sama
laindinamakan variabel, yaitu suatu besaran yang nilainya dapat mengalami
perubahan. Variabel adalah suatu unsur yang penting dalam setiap
teori. Sebagai contoh perhatikan peranan
variabel dalam teori harga. Teori
tersebut pada hakikatnya bertujuan untuk menjelaskan bagaimana harga barang
ditentukan. Dalam teori harga antara
lain diterangkan sifat permintaan dari para pembeli dan ini dikenal sebagai hukum pemintaan. Hukum ini mengatakan: Kalau
harga suatu barang berubah maka jumlah permintaan terhadap barang itu juga akan
berubah. Dalam teori pemintaan ini,
dengan jelas dapat dilihat bahwa ia mempunyai dua variabel, yaitu: harga dan
jumlah barang yang diminta/dibeli. Hkum
permintaan itu meneragkan bagaimana sifat hubungan antara dua variabel
tersebut.
Dalam membahas mengenai variabel perlu dibedakan dua variabel berikut: endogen dan eksogen. Variabel endogen adalah variabel yang sifatnya
diterangkan dalam teori terebut.
Sedangkan variabel eksogen adalah variabel yang mempengaruhi variabel
endogen tetapi ia ditentukan oleh faktor-faktor yang berada di luar teori
tersebut. Untuk lebih memahami perbedaan
kedua variabel tersebut perhatikan pernyataan berikut: “Harga beras di Jawa
Barat tergantung kepada keadaan iklim di daerah penanaman padi di Jawa
Barat”. Harga beras adalah variabel
endogen karena perubahannya dipengaruhi oleh vaiabel lain dalam pernyataan itu,
yaitu iklim. Iklim yang buruk
mengurangiproduksi dan ini akan menaikkan harga. Variabel yang kedua yaitu iklim, adalah
variabel yang eksogen, kerana ia tidak dipengaruhi oleh harga tetapi oleh
faktor-faktor yang tidak dinytakan dalam teori tersebut.
ASUMSI
Membuat asumsi atau pemisalan-pemisalan merupakan salah satu syarat
penting dalam membuat teori dalam ilmu sosial.
Tanpa asumsi sangat sukar untuk menjelaskan sifat-sifat perhubungan di
antara berbagai variabel oleh karena kegiatan ekonomi dan kehidupan
perekonomian sangat kompleks sifatnya.
Suatu peristiwa dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, dan menerangkan
bagaimana berbagai faktor tersebut akan mempengaruhi peristiwa itu menjadi
sangat rumit. Maka gambaran yang lebih
sederhana mengenai bagaimana hubungan diantara suatu peritiwa dengan
fakor-faktor terpenting yang mempengaruhinya.
Ini berarti teori harus membuat penyederhanaan ke atas kejadian yang
sebenarnya dalam masyarakat.
Penyerdahaan itu dilakukan dengan membuat pemisalan. Pemisalan itu dikenal sebagai ceteris
paribus. Kata-kata tersebut diambil dari
bahasa latin dan artinya “hal-hal lain tidak mengalami perubahan”.
Untuk mengetahui dengan lebih jelas peranan pemisalan dalam teori, ada
baiknya kalau diperhatikan suatu teori dalam ilmu ekonomi dan
pemisalan-pemisalan yang digunakan dalam analisis tersebut. Perhatikan kembali teori permintaan (teori
harga). Telah dinyatakan bahwa
permintaan terhadap suatu barang, misalnya beras, sangat tergantung pada
harganya. Harga tinggi mengurangi
perminaan dan makin rendah harga, makin banyak permintaan. Pernyataan ini berarti harga memegang peranan
penting dalam dalam menentukan permintaan.
Akan tetapi, disamping harga ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi
permintaan seperti pendapatan masyarakat, harga barang lain, dan cita rasa
dalam masyarakat. Sekalipun harga tetap
tetapi apabila pendapatan bertambah maka permintaan akan mengalami
perubahan. Begitu pula sebaliknya,
walaupun harga tidak berubah, permintaan dapat berubah kalau barang-barang lain
harganya berubah. Peranan cita rasa
dalam mempengaruhi permintaan sringkali tidak boleh diabaikan. Kalau masyarakat tidak menyukai lagi suatu
barng, penurunan harga harga tidak dapat menambah permintaannya. Jadi dalam membuat teori bahwa permintaan
dipengaruhi oleh harga, dibuat pemisalan ceteris paribus.
HIPOTESIS
Hipotesis adalah suatu pernyataan mengenai bagaimana variabel-variabel
yang dibicarakan berkaitan satu sama lain.
Sifat hubungan itu dapat dibedakan kepada dua golongan. Yang pertama dinamakan hubungan langsung,
yaitu keadaan dimana perubahan nilai-nilai variabel yang dibicarakan bergerak
kearah bersamaan. Kalau pendapatan
masyarakat bertambah maka konsumsi mereka akan bertambah, merupakan suatu
contoh daripada hubungan yang bersifat hubunan langsung. Sifat hubungan yang kedua dinamakan hubungan
terbalik, aitu apabila nilai-nlai variabel yang dibicarakan berubah kearah
bertentangan. Kenaikan harga yang
menyebabkan permintaan menurun adalah contoh hubungan yang terbalik.
Hipotesis sangat penting peranannya dalam mengemukakan teori. Ini mengemukakan sifat-sifat daripada
hubungan variabel-varibel yang diterangkan.
Hipotesis merupakan pernyataan yang menggambarkan kekadaan pada umumnya
wujud. Dengan demikian ia tidak 100
persen benar, akan terdapat sifat hubungan diantara variabel yang berbeda
dengan hipotesis yang dibuat. Walau
bagaimanapun, hipotesis mash tetap dianggap benar apabila sebagian besar-
misalnya 80 persen atau lebih- dari peristiwa yang terjadi mempunyai
sifat-sifat seperti dinyatakan dalam hipotesis.
Sebagai contoh hipotesis yang menyatakan bahwa kalau harga suatu barang
mengalami kenaikan maka permintaannya akan berkurang, adalah benar, apabila
sebagian kecil saja daripada peristiwa yang diamati mnunjukkan keadaan yang
berbeda dngan sifat hubungan antara harga dan permintaan yang dinyatakan dalam
hipotesis- yaitu kalau harga naik, permintaan berkurang.
Suatu hipotesis merupakan hubungan fungsional, yaitu ia menyatakan
mengenai sifat-sifat hubungan diantara variabel-variabel. Adakalanya hipotesis dalam analisis ekonomi
dibuat dengan sangat spesifik. Sebagai
akibatnya, hubungan fungsional yang diterangkan dalam hipotesis itu menjadi sangat
spesifik pula. Dalam hipotesis yang
seperti itu dapatlah dilihat besarnya pengaruh peubahan suatu variabel kepada
perubahan variabel lainnya. Hipotesis
mengenai pengaruh harga kepada permintaan suatu barang, sebagai contoh, dapat
menerangkan persentasi penurunan permintaan yang akan berlaku apabila harga
naik sebanyak 10 persen.
MEMBUAT RAMALAN
Membuat ramalan merupakan peranan penting lainnya yang dibahas oleh teori
ekonomi. Teori ekonomi memberikan dua
sumbangan penting di dalam menganalisis kegiatan ekonomi dalam masyarakat. Yang pertama, adalah menerangkan mengapa
peristiwa-peristiwa tertentu berlaku dan apa yang menjadi penyebabnya sehingga
bentuk peristiwanya adalah seperti itu.
Dengan mempelajari teori-teori ekonomi antara lain dapatlah diterangkan
mengapa harga-harga meningkat, mengapa kelebihan atau kekuragan penawaran
berlaku, apa yang menyebabkan pengangguran, dan mengapa kemerosotan kurs valuta
asing berlaku. Dengan mempelajari
berbagai teori yang tersedia dapatlah diketahui bagaimana suatu perekonomian
berfungsi.
Di samping dapat menerangkan bagaimana fungsinya suatu perekonomin, teori
ekonomi dapat pula meramalkan keadaan yang berlaku. Peramalan itu dapa digunakan sebagai landasan
dalam merumuskan langkah-langkah untuk memperbaiki keadaan dalam
perekonomian. Andaikata analisis ekonomi
menunjukkan bahwa peristiwa yang tidak diinginkan akan berlaku dalam
perekonomian, langkah-langkah pencegahan dapat dilaksanakan agar peristiwa yang
tidak diingini tersebut dapat dihindarkan, atau seidak-tidaknya dikurangi
pengaruh buruknya.
ALAT-ALAT ANALISIS
DALAM ILMU EKONOMI
Ilmu ekonomi memerluka beberapa alat analiss untuk menerangkan
teori-teorinya dan untuk menguji kebenaran teori-teori tersebut. Grafik dan kurva adalah alat analisis yang utama
dalam teori ekonomi. Dalam teori yang
lebih mendalam (advanced), matematika dan persamaan matematika memegang peranan
penting. Di samping itu statistik adalah
alat analisis untuk mengumpulkan faka dan menguji kebenaran teori ekonomi.
PERANAN GRAFIK
DALAM ANALISIS EKONOMI
Teori dan penjelasan-penjelasan ilmiah memerlukan alat-alat agar dapat
dengan lebih mudah dimengerti. Dalm
bidang kedokteran, misalnya, pengajaran mengenai tubuh manusia dibua dengan
menggunakan bantuan gambar dan model-model mengenai tubuh manusia dan
bagian-bagiannya. Dalam ilmu ekonomi,
usaha untuk memberikan penerangan yang lebih jelas mengenai teori-teori ekonomi
dilakukan dengan bantuan grafik dan kurva.
Teori mikro ekonomi dan makroekonomi, terutama bersifat pengantar,
banyak sekali menggunakan grafik dan kurva dalam analisisnya.
Sifat-sifat Grafik
Suau gafik mempunyai dua sumbu: sumbu datar dan sumbu tegak. Sumbu datar adalah sumbu yang letaknya
horizontal, sedang sumbu tegak adalah sumbu yang tegak lurus pada sumbu
horizontal. Pertemuan di antara kedua
sumbu tersebut dinamakan “origin” atau “titik asal” dan nilainya adalah 0.
Tiap sumbu menjelaskan nilai suatu variabel. Pada titik 0 nilai variabel adalah nol, dan
makin jauh dari titik 0 nilai variabel menjadi bertambah tinggi. Dengan demikian pada sumbu tegak, makin
keatas kedudukannya, nilai yang ditunjukkan adalah makin besar. Pada sumbu datar, makin ke kanan
kedudukannya, nilainya semakin tinggi.
Sifat hubungan yang ciri-cirinya adalah seperti yang diterangkan di atas
ditunjukkan pada Gambar 1.1. dalam gambar itu ditunjukkan titik P. Titik itu
menggambarkan bahwa pada waktu nilai variabel yang diterangkan oleh sumbu tegak
(variabel II) adalah Y, nilai variabel yang diterangkan oleh sumbu datar
(variabel I) adalah X.
Gambar 1.1
Sifat Utama Suatu Grafik
Hubungan Antar Variabel
Bagaimana grafik tersebut membantu menerangkan teori-teori ekonomi? Untuk
menjawab pertanyaan ini suatu gambaran hipotesis mengenai sifat hubungan antar dua variabel
perlu ditunjukkan. Terdahulu
telah diterangkan mengenai hukum permintaan, yaitu apabila harga mengalami
perubahan maka jumlah barang yang diminta juga akan mengalami perubahan.
Dalam Tabel 1. ditunjukkan
gambaran yang lebih spesifik mengenai bagaimana harga berkaitan dengan besarnya
permintaan. Contoh yang digambarkan
adalah mengenai jumlah permintaan sejenis baju pada berbagai tingkat harganya.
TABEL 1.1
Permintaan Terhadap Baju
Keadaan
|
Harga(ribu rupiah)
|
Jumlah yang dibeli(unit)
|
(A)
(B)
(C)
(D)
(E)
|
50
40
30
20
10
|
300
400
600
1050
1800
|
GAMBAR 1.2
Hubungan antara harga dan Permintaan Baju
Keadaan yang ditunjukkan oleh (A) menggambarkan bahwa apabila harga baju
Rp 50 ribu jumlah yang akan dibeli adalah 300 helai. Sedangkan keadaan yang ditunjukkan oleh (B)
menunjukkan bahwa kalau harga baju turun menjadi Rp 40 ribu, jumlah yang dibeli
bertambah menjadi 400 helai. Penurunan harga selanjutnya menyebabkan jumlah
yang akan diminta menjadi semakin bertambah besar lagi. Ini dapat dilihat dari keadaan
yang ditunjukkan oleh (C),(D) dan (E) dalam Tabel 1.1
GAMBAR 1.3
Kurva Permintaan dan Kurva Penawaran
0 Response to "SIFAT – SIFAT TEORI EKONOMI"
Posting Komentar